mmgk-02
The URI to TrackBack this entry is: https://cersilindonesia.wordpress.com/mmgk-02/trackback/
The URI to TrackBack this entry is: https://cersilindonesia.wordpress.com/mmgk-02/trackback/
Hendro warsito DA pada KLMM-22 | |
Krisna Baskara pada KLMM-22 | |
Ki Empu Purwa pada KLMM-22 | |
adiwaswarna pada KLMM-22 | |
adiwaswarna pada KLMM-22 | |
sisol pada KLMM-22 | |
Bakul Dawet pada KLMM-22 | |
Adit pada KLMM-22 | |
Pembaca setia kisah… pada KLMM-22 | |
priyonosuroyo pada KLMM-22 | |
pelangisingosari pada KLMM-22 | |
pelangisingosari pada KLMM-22 | |
pelangisingosari pada PdTL-16 | |
sisol pada KLMM-22 | |
adiwaswarna pada KLMM-22 |
RSS 2.0Comments RSS 2.0 | Tema: Quentin.
Selamat pagi Ki Ismoyo, para bebahu, para sesepuh dan para kadhang semua. Semoga selalu diberikan kesehatan, kesejahteraan serta keberkahan olehNYA. Jangan lupa jaga kesehatan dan kebugaran dan Selamat Beribadah dan Berkarya, semoga Barokah menyertai kita dan Keluarga Amiin.
Salaam.
kulo teng ngandhap Ki….
maklum taksih remen maen di bawah
ati-ati keTELESan ki,….basa jawane
KETETESan.
sugeng Enjing,
Matur Suwun, Ki Is.
Baru ngunduh dan mbaca 2 halaman …
Eeh gandhok 2 sudah buka …..
Wuareg tenan ….
Sugeng enjenk poro kisanak sedulur engkang kinurmatan,ndherek ngenger wonten gandhok kaping kaleh.
salam ta’dzim katuraken dumatheng Panembahan engkang lembah manah, aspiratif-akomodatif-proaktif-manunggal dumatheng kawulo popo-nresnani cantrik-mentrik fakir rontal….
Alhamdulillah, …………… numero uno! Baru pernah terjadi dalam sejarah Padhepokan. Matur nuwun Ki Ismoyo……
Lha, …. jebulnya sudah pinuh ini gandhok. Tirtipu akhu…..
nomer LORO mbuntuti Eyang TRUNO,
Jhian wirang temen aku, konangan Ki Menggung.
Kulo dados lingseng Ki Menggung, menawi saged ukoro “numero uno” ing nginggil dipun setip kemawon.
Maksude Ki Trupod: nomer siji setelah jam 10.00.
PAGI Ni,
kalo diSINI dengan mata tertutupUN cantrik gak bakalan pangling,
potonya itu cantrik kenal
betOL.
sugeng enjang Eyang TRUNO,
Lihat dari buku HADIR Eyang TP
memang masuk numero UNO.
ki Sempu sama ki Pandan masoek
undangan, saksi pembukaan segel
gandok anyar….!!!
didalem peraturan perCANTRIKan
tidak diperkenankan turut ambel
nomer ANTRIan….!!!
demikian Eyang, jadi gak perlu
ada penYETIPan.
Ki Truno dipersilakan langsung antrian di depan.. Penghurmatan buat senior..
setuju ki AM,
senioL di depan…,
yuniol di belakang
sapa TAU ada uBRAK
an…!!
pagi kiMenggung AM
Sugeng dalu Ki, sampun dangu mboten ngobrol.
Bisa untuk bercermin masyarakat kita!
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Warga Jepang tak diragukan lagi tengah menderita. Setelah diguncang gempa dahsyat 9 Skala Richter, tsunami setinggi 10 meter, dan kini mereka harap-harap cemas menunggu redanya krisis nuklir.
Ribuan orang tewas. Jutaan lainnya kini terlunta-lunta. Mereka bertahan hidup tanpa rumah, kekurangan air, kekurangan pangan dan obat-obatan. Tapi ada satu hal yang menarik dari kondisi bencana di Jepang ini, yaitu tidak adanya pemandangan penjarahan supermarket.
Padahal dalam berbagai bencana di sejumlah negara, penjarahan kerap terjadi. Usai gempa dahsyat di Haiti dan Cile, usai banjir besar di Inggris 2007, dan usai badai Katrina di Amerika Serikat. Di empat negara ini, seluruh warganya menjarah bahan pangan untuk bertahan hidup.
Tapi ini tidak terjadi di Jepang. Mengapa? Jurnalis Ed West dalam artikelnya di Telegraph yang berada di Jepang mengaku kaget melihat bagaimana budaya Jepang yang masih sangat disiplin meski di tengah bencana dan kesusahan.
Ed melihat bagaimana supermarket justru menurunkan harga bahan makanannya! Bukan menaikkan dan mengambil untung. Sejumlah mesin penyedia makanan dan minuman otomat juga dibuka secara gratis. “Rakyat bekerja sama untuk selamat semuanya,” demikian kata West.
Bisa jadi ini merupakan budaya Jepang yang sudah tertanam begitu dalam di alam bawah sadar mereka. Ada nilai-nilai yang tetap dijalani dalam kondisi apapun. Sejumlah pembaca CNN berikut ini menuliskan kesan mereka, mengapa warga Jepang tidak menjarah toko untuk bertahan hidup.
Kim:
Budaya Jepang sangat berbeda dengan budaya negara lain. Mereka menomorsatukan harga diri, kehormatan, dan martabat. Warga Jepang tidak melihat bencana ini sebagai kesempatan untuk mencuri apapun. Kita warga dunia harus belajar bagaimana bisa berbudaya seperti mereka.
Greg:
Dua kata: Kebanggaan nasional. Warga Jepang sangat menyintai negara mereka, dan rela melakukan apapun untuk itu. Ini berbeda dengan Amerika Serikat. Kami warga AS memang cinta AS tapi kami melakukan apa saja untuk diri kami sendiri dulu.
Natasha:
Orang Jepang itu sangat disiplin dan penuh kebanggaan atas negaranya. Meski ada penjahat, tapi berbeda dengan penjahat di belahan dunia lainnya. Mereka sangat berbudaya.
Carol:
Secara sosiologis, ini terjadi akibat adaptasi nilai yang mereka buat. Bahwa masyarakat dalam jumlah yang besar harus hidup di tanah yang sangat terbatas. Mereka harus memiliki keteraturan yang sangat tinggi.
Red: Stevy Maradona
Sumber: CNN
Cermin bagi para cantrik: di padepokan PDLS, nggak ada bencana saja para cantrik pada ora disiplin. Wedaran rontal wis terjadwal, tapi ana bae tukang ogrok. Saben Ken Padmi muncul ya padha rebutan nyalami. padahal ora usah rebutan bae mesti kabeh olih salam, wong para cantrik ya wis ngerti yen Padmi kuwe wonge ramah dan menyenangkan.
Muga-muga ning kene kahanane bisa luwih apik. Kudune ning regol padhepokan ditulisi: Tukang ogrok dilarang masuk. Terus ning pendhapa ditulisi: yang mau nyalami Ken Padmi harap antri.
pake baris nggak Bu,…singidan sek
Arep arep ngogrok-ogrok Pdmi wae … ben tambah sumeh … lan ora methuthut wae …..
.
iki Padmi tulen…
aku paling seneng gaya bahasane : lugas-tegas-narsis……….
Wong Jepun narsis mboten, nggih??
.
dibalik kata2 narsismu…tersembunyi banyak hal yg kamu tutupi…
Angger ora ditutupi mengko ana bakul jagung mbuntuti aku terus..
ha ha ha ha ha kepriben kiye Ki Pandan?
kulo ndherek kekarepane padmi kemawon ki Is …
nyuwun tulung dipun mediasi njih
Bagaimana dengan Mentalitas Bangsa kita ketika bencana alam datang Tempo hari?
Ketika:
Tsunami di Atjeh, Gempa di Jogya? dan Ketika Merapi meletus?
Riot memang tidak ada, sementara para korban masih kekurangan, ada yang sibuk melakukan “penyunatan,” Pemotongan, perampingan, penggelapan dan apalagi ya? Beginilah berita sumbang yang kedengaran dari jauh …… Mudah-2 ini hanya isapan kelingking.
“Mentalitas Bangsa” itu susah diidentifikasi. Yang Ki Widura sampaikan itu bukan isapan kelingking. Di jogja sendiri ada istilah menggelikan-memprihatinkan: pengusaha posko. Tapi tidak adil juga kalau itu kita tunjuk sebagai representasi mentalitas bangsa. Nyatanya, banyak juga yang membantu semata-mata karena ingin membantu. Pamrih pasti ada. Bisa kepuasan batin bisa pahala bisa apa saja. Yang penting semua bantuan yang disalurkan bisa dipertanggungjawabkan. Bahkan sumber daya pribadipun kadang-kadang harus direlakan jika memang diperlukan.
Dan kabar gembira: sampai saat ini, ketika gegap gempita sudah mereda bahkan tak terdengar lagi gemanya, masih ada kelompok-kelompok masyarakat yang terus bekerja, membuat proyek trauma healing untuk anak-anak magelang yang kampung halamannya tersapu banjir lahar dingin tapi luput dari liputan media dan luput juga dari simpati masyarakat Indonesia.
Jadi? Ya Inilah kita. Selalu ada yang masih harus diperjuangkan, tapi jauh lebih banyak yang patut disyukuri.
Ternyata perlu penyesuaian ya? “Melihat” paseban agung versi Djatilaksana kok rasanya hati ini agak kurang sreg. Nggak tahu mana yang lebih akurat, tapi saya kok lebih sreg paseban versi SHM.
Terus, sebagai pencinta warna, Padmi juga terganggu dengan segala yang hanya hitam-putih. Pemberontak harus “hitam” segala-galanya, kemapanan harus “putih” seutuhnya. Saya memang cenderung punya kekaguman kepada tokoh-tokoh seperti Rangga Lawe. Tapi bukan itu yang menimbulkan ganjalan. Sejarah selalu berpihak kepada pemenang. Seandainya Ken Arok dulu gagal menjadi raja, saya yakin tidak ada yang mau mengangkatnya jadi anak Bethara Brama. Jika Arya Penangsang dahulu menang, saya yakin juga Jaka Tingkirlah yang jadi penjahatnya.
Sejarah punya kekuatan. Tapi kekuatan kita jauh lebih dahsyat lagi: kita bisa menentukan jalan sejarah versi kita sendiri. Menolak fakta yang tidak sesuai dengan opini kita, mempercayai kebohongan yang mendukung pendapat kita. Tapi justru kkarena kekuatan kita sedahsyat itu, kita dituntut untuk mempertanggungjawabkannya. Mungkin sudah saatnya kita belajar membaca sejarah tanpa opini, mengekstraksi fakta dari paparan penuh subjektifitas penuturnya.
Djatilaksana hanya bercerita. Dan dia boleh mengutip Rhoma Irama: bagi pemusik yang anti melayu, boleh pergi jangan mengganggu. Tapi saya pun hanya membaca, dan mengekspresikan kesan yang saya dapatkan. Itu, tak bisa disangkal lagi, adalah sebentuk apresiasi. Jadi untuk para calon pengusil Padmi (kalau ada, dan biasanya ada) saya juga akan mengutip syair lagu yang sama.
sebait lagu dari Bang Haji utk Padmi …
sekian lama aku menunggu utk kedatanganmu
bukankah engkau telah berjanji kita jumpa disini
datanglah…kedatanganmu kutunggu
tlah lama..telahlama ku menunggu
tak tambahi seBAIT lagi lagu
bang HAJI,
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak perduli
Darah muda….darah muda 100x
hihihihi rusak CD-ne.
Dalam kurun waktu 1975 s/d akhir periode sembilan puluhan, kalau membaca surat kabar selain membaca yang TERSURAT maka kita harus mengimajinasikan yang TERSIRAT.
Sayang,masa kenikamatan dalam olah pikir ini harus berakhir sejak era reformasi
Mungkin cara instan ini juga bisa kita pakai dalam membaca sejarah yang tertulis.
Ki Bayuaji kadang juga menuntun kita untuk menganalisa kejanggalan yang ada dalam pakem sejarah.
Diskusi tingkat tinggi, ndherek takzim nyimak..
27
28
29
Assalamu’alaikum, selamat siang…
wah dho ngumpul nang kene thok?
tak goleki kog ya ra ono
untung ada ki PA yang kasih panduan arahnya
Matur nuwun Ki Is,
atas tersedianya tempat ngumpul
cantrik-mentrik lulusan padepokan PDLS
(aku dah lulus belum ya) hikss
kalo diPANDU ki Pandan di Jamin
LULUS ni….!!
diEling-Eling dalane ni NoNa,
ancer2e kaya sing tak tulis ning
ngisor iki :
“kiri gunung kanan gunung ning
tengah2 ada jalan menuju lembah”
lha dimana Padepokan Gagak Seta
berada….??
Di Ujung Lembah Ki, ben ra adoh…
Hikss
Selamat siang ki Is, melu-melu ngumpul cantrik yang boyongan
SELAMAT SIANG kadang GSETA,
weh-weeeh, gandok-E tambah rame
tak tinggal klesetan ning GUBUK
sebentar, arep mlebu wes ra iso
berSIUL keng mbURI….H-A-D-I-R
weh-weeh weeeh, gandok-E tambah rame
Lha perasaan tadi Kembarannya dah menchungul Ki YuPram..
Ki Kartoj kog belum absen ya…???
ki Menggung KARTOJUDO lagi nJemput siGAJAH MADA kecil ni NoNa…
Katanya sih nJemput di padang yang
banyak rumputnya dan di dekatnya
ada mblumbang.
Tak lihat Ki Menggung KY make masker,
katanya daerah situ memang kadang bau
Pe**ng.
tulut hadil sekalian antli
welha wis rame, rampung nyangkul terus daftar melu hadir, sugeng siang poro kadang sedoyo
wah wis rame, rampung nyangkul terus daftar melu hadir, sugeng siang poro kadang sedoyo
Ta melu ngrameke wae
isi daftar hadir dulu ach,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
hadiiiiiiiiiiiiiiiiiiirrr
Sugeng dalu Ki Ismoyo.
Ketingalipun sedaya cantrik/mentrik sampun sami nginguk padepokan GS. Kulo radhi telat, nembe mbiyantu nyaine nguleg trasi.
Sugeng dalu ki PA,saha sedaya cantrik.
Sugeng tepang malih Ni Padmi saha sedaya mentrik
Lho kok ndadak tepangan malih to yang? menapa panjenengan sampun kesupen kalihan keng wayah padmi?
em ai tet izi tu foget?
Nuwun
Wilujêng dalu
Pårå sanak kadang ingkang dahat kinurmatan.
Di mayapada ini tiada yang abadi, kalau tadinya blog ini diawali dengan adbm dan yang memegang tampuk pemerintahannya adalah Nyi Senopati, kemudian berlanjut dengan Ki Arema sebagai Rakryan di padepokan pelangisingosari. Dan dengan berakhirnya serial PdLS, SUNdSS, PBM dan HLHLP, nampak kita mulai exodus or hijrah ke gagakseta.
Itulah hidup, dan seperti yang dingêndikakaké Panembahan Ismoyo, ternyata torang samua basudara begitu Orang Mando bilang.
Seperti juga dicontohkan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara, ternyata juga sering ‘hijrah’ karena suatu hal. Sekedar contoh:
a. Ibukota Majapahit berawal dari hutan Trik, atau Gampingrowo Alas Tarik, karena sesuatu hal ‘hijrah’ ke Trowulan, semasa pemerintahan Jayanegera.
b. Kerajaan Mataram Kuno, dikenal dengan sebutan Mdang semula diduga sekitar Wilayah Sleman Yogyakarta , daerah Prambanan. Selanjutnya karena meletusnya gunung Merapi secara tiba-tiba, yang dalam sejarahnya merupakan bencana terhebat. Kerajaan Mataram (Medhang atau Medang atau Mdang) yang berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan antara abad ke-8 dan abad ke-10 tersebut, pindah dari Jawa Tengah (I Poh Pitu, diduga di daerah Kedu) ke Jawa Timur (Tamwlang, oleh para ahli diduga daerah Tembelang, kabupaten Jombang sekarang). Selanjutnya ibu kota kerajaan berpindah lagi ke Watu Galuh (kecamatan Diwek Jombang sekarang), namun ibukota kerajaan pada masa Raja Kretajaya disebutkan berada di Katang-Katang (lokasi belum jelas, diduga salah satu wilayah Kadiri), hingga terjadi perang Ganter.
c. Tumapel/Singosari pun, yang semula beribukota di Kutaraja (Kuta Bedah Malang), kemudian berpindah ke Singosari (kecamatan Singosari Malang).
Ki Sanak,
Selamat bergojeg di gandhok baru, namun jangan melupakan gandhok lama, dan Insya Allah Dongeng Arkeologi & Antropologi masih berada di padepokan Rakryan Mahesa Arema, dan sangat diharapkan Aryå Panji Satriå Pamêdar mudah-mudahan masih bersedia jadi “penunggu” gandhok. Hiks…..,
Dan semoga Ki Bayuaji masih membanyu-milikan dongengnya.
Demikian Ki Sanak.
Nuwun
punåkawan
Numpang nanya Ki Puna,
Perpindahan ibukota kerajaan itu karena kehendak sendiri atau karena digusur Satpol PP.
Sualnye, sodare ane nyang ade di Jakarte tu pinde rume gara gara digusur ame pak Satpol PP.
Bujubuneng banget dah, kesian amat tu Raje kalo digusur ngkali ye…?
Cume nyang jelas ane pinde kemari bukanye digusur tapi emang ane dipakse ame Ni Ken Padmi.
(he…3x, Ki Pandan nesu….)
Sugeng dalu Ki Puna,
100% bergojeg babarblas.
selamat malam ki PUNA,
betol ki, kadang keTEMU yang lama bisa kembali
berNOSTALgia, we-lah kok malah kleru nulise….
(Eyang gembleh bilang 100% GUYOn ki)
Hiks….
Katur Ki Gembleh:
Panjenengan itu dipaksa oleh Ni Ken Padmi atau memaksakan Ni Ken Padmi agar supaya Ni Ken Padmi memaksa-maksa dan terpaksa memaksakan dirinya agar memaksa Ki Gembleh supaya Ki Gembleh terpaksa pindah-paksa.
Halahh …. ngomong åpå tohh..
Katur Ki Gundul,
Selamat bernostalgia Ki.
Dan memang betul, 100 % tidak mengandung bahan serius. Halal guyon.
Tapi ngomong-ngomong (harusnya tulis-tulis) apa Ki Gembleh sudah menjadi Eyang.
Sejak kapan Ki.
Nuwun, sugêng dalu
punåkawan
Kula suwun panjenengan mBoten
“terprovokasi” Ki Menggung gundUL
ingkang sampun kawentar kagungan slogan
“kalau bisa memfitnah kenapa harus tidak mempatenah….?”
katanya ki Menggung Karto
malah beGINI ki :
“kalo bisa dapat juADAH
kenapa tidak se-kalian
biADAH, niADAH…”
kulo pamit rumiyin ki ada
undangan…he-he2 rahasia
Sebenarnya saya malu kalau dituduh mengogrok-ogrok,
tapi dari pada malu di jalan, bertanya sesat, maka
lebih baik saya menggenahkan pada Ki Panembahan :
“Ki Ismoyo, rontal 02 diwedhar sak menika to….?”
Sungguh Kisanak kadhang GSETAers, tolong jangan ngarani kalau saya sedang mengogrok-ogrok.
Kan saya jadi mau……eh malu…!!!
he….he….he….
ki Panembahan bisik-bisik :
“ki Gembleh mmgk-01 sudah diBACA belom…”
kalo sudah nanti tak sCANkan yang mmgk-02
HADU….baru dapat 1 rontal kok ya di-BLEDEKi
ki Panembahan 😀
ya wes-lah cantrik coba “BLEDAH rontal mmgk-1”
sebatas yang cantrik baca tadi malam :
1/4 bagian mmgk-01 :
PASEBAN agung, digambarkan ki SD secara sederhana
tidak njlimet…pak tukang bilang gbr yang terSAJI
sekedar bentuk BanguNAN (bukan detail banguNAN yg nantinya bisa dipake merealisasikan)…he3 1/2 jam
lebih cantrik mbaca.
2/4 bagian rontal :
Cerita mengalir lebih detail,…lokasi kejadian, suasana konflik, petuah2, emosi di-sajikan ki SD
lebih APIK…kurang 1/2 jam cantrik memahami.
3/4 bagian rontal :
ini bagian yang paling cantrik SUKA, saat-saat di
mana Adipati Rangga Lawe dikeroyok 2 bidadari….
kadang GS bisa Hmm2 DUEL ki Adipati RL di mmgk-01.
penuturan ki SD kurang Vulgar diSini….laen2nya baGUS (siip-siip)….1/2 jam lebih sedikit cantrik mengeja crita.
4/4 bagian rontal :
Petuah-petuah BIJAK dari Adipati sepuh ki Wiraraja
ayahanda Rangga Lawe, diRAMU ki SD dengan resep yg
berbeda…Aroma, Rasa, tersaji APIK di meja.
sumprit apik….apik tenan ki/nyi/ni.
selanjutnya :
cantrik nunggu WEDARan rontal mmgk-02 malem minggu
– laen lubuk laen ikan-nya, laen ladang laen pula
suket-nya….yang laen2 pada keMANA ya…???
SELAMAT MALAM JUM’AT kadang GSETA,
Nuwun
Sugeng dalu
MMGK 01 sudah tamat, meskipun membacanya seperti gelombang air bah tsunami, dan seperti tatit.
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian terutama mengenai kebenaran fakta sejarah, karena bagaimapun juga suatu novel (khususnya yang berlatar belakang fakta sejarah) meskipun fiktif, tetapi harus tetap menggambarkan keadaan yang “sebenarnya” waktu terjadinya peristiwa yang ditulis dalam novel tersebut, baik tokoh (untuk memperkaya alur cerita boleh saja “dihadirkan” tokoh unhistory), tempat, maupun situasi, selayaknya sesuai dengan fakta sejarah.
Pemahaman yang “sebenarnya” (dalam tanda kutip) di sini, adalah menurut bukti-bukti konkrit berupa inskripsi, prasasti, epik dan sejenisnya.
Mohon difahami pula oleh sanak kadang, bahwa tulisan ini tidak bermaksud “menelanjangi” karya Ki Dalang S. D. Liong Djatilaksana. Ini untuk memperkaya khasanah pengetahuan kita tentang sejarah.
MMGK 01 versi djvu halaman 8. Alinia kedua dari bawah pada baris terakhir tertulis:
“Dan apabila sudah mendapat kepercayaan raja Jayakatwang, supaya ia (maksudnya Raden Wijaya) mengajukan permohonan untuk membuka hutan Terik, sebuah desa yang tandus.”
Bila dikorelasikan dengan sumber sejarah Pararaton dan Kidung Panji Wijayakrama lokasi awal ibukota Kerajaan Majapahit yang dibangun Raden Wijaya ada di daerah yang sekarang berada di Desa Gampingrowo Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo.
Ada beberapa alasan identifikasi daerah Tarik sebagai Trik ibu kota Majapahit awal:
1. Toponimi nama Tarik dengan Trik, dari istilah tersebut jelas memiliki kemiripan, hanya saja istilah sekarang ditambahi sisipan vokal ”a” menjadi”Tarik”. Jadi nama desa dan Kecamatan Tarik adalah nama daerah yang dahulu di sebut Trik.
2. Lokasi desa Gampingrowo dengan desa Tarik sekarang berjarak sekitar 4 km. Sekitar 6 km ke timur laut terdapat Waringin Pitu (lokasi bendungan Waringin Sapta masa Prabu Airlangga), sekitar 7,5 km kearah timur lokasi dukuh Kelagen desa Watutulis tempat penemuan prasasti Kamalagyan (Masa Airlangga) dan bila 4 km kearah utara terdapat desa Canggu di seberang sungai Brantas, sekarang masuk Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Hal ini berbeda dengan situs Trowulan dimana jarak situs Keraton Majapahit dengan situs masa sebelumnya sangat dekat bahkan satu lokasi.
3. Dilihat dari letak geografisnya jelas sekali desa Gampingrowo sangatlah strategis sebagai tempat konsolidasi. Selain hutan belantara, namun tidak jauh pula dengan urat nadi perekonomian kerajaan-kerajaan pedalaman terdahulunya, seperti Singasari, Panjalu-Jenggala dan Dinasti Isyana, yaitu dekat dengan Pelabuhan Canggu, bendungan Waringin Sapta dan muara sungai Brantas Ujunggaluh-Rembang juga Sungai Porong.
Selain jauh dari pusat ibukota Dahanapura, dan tersembunyi di sekitar hutan Trik, dengan leluasa pasukan baru Majapahit mengembangkan kekuatannya yang berasal dari Madura dan Tumapel. Terlebih dahulu mereka bisa menguasai daerah sekitar Trik seperti Ujunggaluh, Canggu dan semua delta Brantas, maka hal ini akan melumpuhkan sendi perekonomian kerajaan Jayakatwang di Daha.
4. Pelabuhan Canggu berada di sebelah utara daerah Trik, hal ini sangat menguntungkan, karena pendiri pelabuhan dan sekaligus benteng Canggu adalah Raja Sminingrat atau Wisnuwardhana ayah dari raja Kertanegara raja besar Singasari.
Menurut Prasasti Canggu, Raja Sminingrat atau Wisnuwardhana yang membangun kutha Canggu.
Bhatara Wisnuwardhana angadegaken kutha ring Canggu lor isaka 1193.
Walau bagaimanapun pejabat-pejabat benteng sekaligus pelabuhan Canggu memiliki utang budi terhadap keturunan dan keluarga Raja Wisnuwardhana. Dalam Prasarsti Kudadu pun dijelaskan pada waktu Raden Wijaya dalam pelarian dari kejaran pasukan Jayakatwang, beliau berniat mencari suaka ke desa Terung dan sekitarnya.
Hal ini dikarenakan akuwu Rakriyan Wuru Agraja, yang diangkat sebagai akuwu oleh mendiang Sri Kertanegara, dengan harapan memperoleh bantuan darinya untuk mengerahkan penduduk daerah timur dan timur laut Terung.
Dari sini kita ketahui bahwa di daerah delta Brantas masih banyak kepala-kepala daerah yang memiliki hutang budi dengan keluarga Singasari.
Hal ini pulalah yang di jadikan alasan penempatan ibukota di Trik yang berada di antara percabangan sungai Brantas (S. Mas dan S. Porong).
5. Dari beberapa alasan tersebut maka Situs Medowo, desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo, dapat diidentifikasi sebagai bukti bekas lokasi ibu kota kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya antara tahun 1214-1215Ç/1292-1293M, sebelum pindah ke Trowulan.
Dari fakta sejarah tersebut maka:
a. Trik adalah sebuah alas hutan belantara (bukan sebuah desa) yang berada di antara percabangan sungai Brantas (sungai Mas dan sungai Porong)
b. Trik pada awal pembentukan Majapahit bukanlah daerah yang tandus seperti tertulis pada MMGK.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Trik adalah sebuah daerah hutan yang subur tetapi agak terpencil, namun baik dari segi kemiliteran (terlindung karena berupa hutan), maupun dari segi perekonomian (dekat pelabuhan urat nadi perekonomian, percabangan dua sungai besar), Trik merupakan daerah subur dan yang strategis.
Kêparêng, sugêng dalu
cantrik bayuaji
selamat PAGI,
kan ADA “Dongeng Arkeologi & Antropologi”
ki BAYUAJI….2 yang bisa cantrik peroleh
1. bacaan CERSIL ki S.Djatilaksana
2. Donggeng keng ki BAYUAJI (diseret2 riyin
ki, biar yang diSINI gak tertinggal terlalu
jauh…)
Hadu……
cuapek puooll…….
baru sempat sambang padepokan Ki Is
hadir….
terus pamit lagi
nuwun.
lho…
gambarku kok ganti?
he he …
he he …
bajune mau keliru
Sugêng énjang Ki Arya Panji Satriå Pamêdar
Nampaknya habis jalan-jalan. Tindak kemana saja Ki? Bawa oleh-oleh apa Ki?
Untuk Panjênêngan ada email di pelangisingosari@gmail.com
Nuwun
punåkawan
Sugeng enjang Ki Ajar Panji Satria Pamedar,
Sugeng enjang Ki Punakawan Bayuaji,
Sugeng enjang Ki/Nyi/Ni Sanak………
On 18/03/2011 at 01:37 P. Satpam said:
Hadu……
cuapek puooll…….
baru sempat sambang padepokan Ki Is
sitok kelambi pelangisingosari
sitok-e kelambi serialshmintardja
He he he…P.Satpam barusan tata-tata gandhok anyar, gandhok cerita Ki SHM, silahkan kunjungi/dipun aturi tindak :
http://serialshmintardja.wordpress.com
sedikit koreksi P.Satpam…..he he he :
bukan : http://gagakseta.wordpress.com
tetapi : https://cersilindonesia.wordpress.com
Tapi boleh juga dan gak masalah, blog tersebut memang dibuat cuma sudah nggak aktif, tapi masih ada bekasnya.
Kulo nambahi ah…ki Is ngendikan piyambakan
Nderek..nambahi ah..
SELAMAT PAGI,
esuk-esuk hadir dewean…..!!??
selamat pagi…lapor ki…..
cantrik terlambat datang karena harus mnyelesaikan banyak pekerjaan…
Laporan belum selesei…karena masih menyeleseikan pekerjaan !
Laporan selesai…!
ya wis tak nyingkal sawah disik, ndhak diseneni juragan….
nuwun
Sing bener dijum’ati juragan…karena sekarang belum hari senen…
Bar nYingkal….dipaculi supaya lemahe ajur lan rata, terus digaru….digaru
napa diGARUKi.
Assalamu’alaikum, selamat pagi…
nemenin ki YuPram ach, ben ra dewekan…
Wa’alaikumsalam wrwb…Weh Jeng Miss Nona…Ki YuPram masih ngangsu Jeng..ayo dolan sama saya aja…hikss
Betul Jeng..bahkan nanti sehabis ngangsu…juga mau beli touge goreng dulu…..jauhh..sebab kalo disini yang ada lontong balap…
Wa’alaikumsalam,
mangga ki Tmg Karto, dilanjut-ke
berGOJEG…bar Jum’atan cantrik kancani.
ni NoNa selamat PAGIi….eeh-aah
Monggo Ki..monggo..kulo sing pedes njihh….
Yu Pram itu cantik jugakah kayak Miss Nona?
..O..Cantiknya bukan kepalang Ki…jalannya aja megat megot..xixixi
Apalagi kalo pake nyamping dan sanggul, he..he..
gak beda jauh sama yu Djum.
hiks,…
Hikss…hallo ?
Nyuwun adresipun Ki, ….. ingkang radi lengkap dalah no hape!
Jl. Geal Geol Blok ADE
nomere 36 36 72
(36 kanan, 36 kiri, total 72)
mentrik anyar njih ki,
mbokyo kulo dikenelKE
sisan….
He…sudah datang..can..eh..mentrik-e…
hiks,….
He he he kasihan,
diganti nama jadi Yu Prami yo
hiks..
Yu Prami kancaNe
mbak NaNa…he3x
Yu Karti kancaNe
miss NONA…he3x
sore Ni,
Sambil menunggu wedaran MMGK_2, …… ini ada ceritera hikmah dari saudara kita di negeri Jiran. Mohon dibaca dengan logat melayu biar pas. Yang fasih tentu saja Ki Ismoyo dan Ki Pandan.
Mau coba?
1. Ki Ismoyo wedaran 1 hari 1 rontal. Cukup? Tidak cukup.
2. Wedaran 1 hari 2 rontal. Cukup? Tidak cukup.
3. Wedaran 1 hari 3,4,5,6, rontal? Tidak cukup.
Akhirnya hardisc-nya jebol, filenya ilang semua,….
He he he, …… ora pareng dukooo!
Belajarlah untuk mengucapkan perkataan “Cukup”
Alkisah, seorang petani menemui sebuah mata air ajaib. Mata air itu boleh mengeluarkan kepingan wang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu boleh membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab mata air wang emas itu hanya akan berhenti bila si petani mengucapkan perkataan “cukup”. Seketika si petani terpana melihat kepingan wang emas berjatuhan di depan matanya.
Diambilnya beberapa baldi untuk menampung wang percuma itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke pondok kecilnyanya untuk disimpan disana. Pancuran wang terus mengalir sementara si petani terus mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.
Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalirkan wang emas hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya kerana dia tak pernah boleh berkata cukup.
Perkataan yang paling sukar diucapkan oleh manusia kemungkinan adalah perkataan “cukup”. Bilakah kita boleh berkata cukup? Hampir semua pegawai merasakan gajinya belum boleh dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Peniaga hampir selalu merasakan keuntungan perniagaanya masih di bawah target. Isteri mengeluh suaminya kurang beri perhatian padanya. Suami berpendapat isterinya kurang mengerti kehendaknya. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang. Bilakah kita boleh berkata cukup?
Cukup bukanlah pasal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya boleh diucapkan oleh orang yang boleh bersyukur. Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan perkataan cukup bukan bererti kita berhenti berusaha dan berkerja. “Cukup” jangan diertikan sebagai keadaan berpuas hati.
Mengucapkan perkataan cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sukar berperkataan cukup. Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Ah…teruk nian tuh petani…
tak apelah tetimbun mas tu….
Langsung dijemput bidadarikah ia menuju surgawi? Dan menyunting salah seorang diantaranya dengan mas picis rojobrononya itu?
wah nek bab niku kulo asli mboten ngertos…wong dereng nate pejah
lasanya petuah dali pala sesepuh gak pelnah cukup, apalagi kalo sambik baca lontal balu 🙂
ha-ha-haaa…. 😀
Ho oh, cukup lah tu ye…..tak payah cari lagi ke.
Betul Ki Is,
Ucapkan :
Cukup ya jangan ngogrok-ogrok rontal
plz….dech
selamat siang, ngaso bar jumatan, daftar hadir
Eeh ki Bancak, pak MODINe pundi ki…
pak modine bar jumatan langsung diboyong ki PA, bade gladi akad …….
Sugeng siang sadayana.
Panas nian di Bekasi ni.
kumkum teng BLUMBANG ki….saestu echo
Ngantuk Ki…mbok kulo dibedhek-i..nopo dicritani…ben keturon sisan…
Sing echo, kumkum-e napa blumbang-e
Napa malih blumbang-e bersih, sukete wis padha dicabuti
wah..nek bab blumbang gundul vs blumbang rungkut…kulo ndlongap-ndlongop thok….lah durung tau weruh tur durung tau rasan..mangkane raiso mbedakno
raiso mbedakno….nopo binggung
arep ngrasakNO,
siang Ki, isih kurang 2 mentrik
sing durung diPANDU ki PA…!!??
raiso mbedakan….nopo binggung arep wedakaN,
siang Ki, isih kurang 2 mentrik sing durung diPANDU ki PA…!!??
HADIR, selamat siang sedoyoooo….107
mlaku-mlaku sore mampir padhepokan dhisik..
Rek..ayo..rek
Mlaku2 neng tunjungan…ayo ngan !
Cak..ayo..cak
Rame2 bebarengan…ayo ngan !
Weh..Ki Suro mbengok koq durung sambang njihh….kangen rengeng2-e..
guyonan ki,
kenapa kalo cantrik nyium bau DURIAN
seharian bisa kumat MUMET-e….???
Nah..ini dia si jali2..tombo ngatuk-e dah menthungul…
Nek mbelah duren jelas mambu duren…dan bakalan mumet nek mung diambu tapi mboten saged dinikmati….
cerdas tenan nek masalah duren, suket, blumbang…
Ki atrakdj belum muncul..
Sampun Ki..nembe ngambusi..ehngambu2 duren…
belah duren mambu duren..!
belah jeruk mambu jeruk..!
belakangAN mambu APA hayooo…???
Ngenthit !
PESING…
Mulai dech,
urusan kayak gini dho pinter kabeh cantrik-e
Hari ini Pangeran William berkunjung ke kota dan mengadakan sambutan di memorial service siang ini.
Nyuwun ngapunten Mas William, sampeyan kulo tilar jumatan riyin…
mangga dimas Anatram, kangmas tunggu
dimas kembali keSINI selesai jum’atan
begitu kira2 ucapan Pangeran William
He..??..haloo yuuu…
He..??..haloo niiing…
Wech wech wech,
Yu Prami ma Yu Karti saling menyapa
Hikss
Yu Karti,…kembennya dipake
dulu yaaaaaaaa….ihiiiks???
..O..iya Jeng !…weh blaik sampek lali ra klamben…
kapan yo wedaran-e
nunggu pak MODIN ki…!!!
ssst….
diam2 ya jangan ribut….
Katanya nanti malam ….
..O..(bisik2)..ngapain nanti malam…
belajar musik :
mi do do sol do do miii…
sore ni NONA,
ada WEDARan rontal keng Panembahan GSeta
mangga saya teMANI nyari…!!
terima kasih RONTALnya ki ISMOYO,
saya coba cari dulu…cantolannya
Ra pegel Ki, ganti2 nama?
hikss
Tergantung jamnya Jeng….xixixi
HAH DIMANA…DIMANA ….DIMANA ??!!!
(Hikss lupa, ndak boleh berisik),
hah dimana…dimana ….dimana ??
Dimana mana
Itu jenis musik
dari yang pop sampe melayu…
Yu Karti, tolong dong…yang di
SINI apa namanya.
katanya ni NoNa,
mi do do sol do do miii…
Matur Nuwun Ki…
Cendol sampun dipun unduh…
WATAK BRANGASAN
Banyak contohnya gara2 watak mudah marah, bukan hasil yang diperoleh tapi justru kerugian. Adipati Haryo Penangsang dari Jipang, matinya karena watak brangasan. Demikian juga pada Jilid 1 MMGK, ternyata Adipati Tuban, Pak De Ronggolawe, juga mati gara2 watak brangasan juga.
Kalo di dunia wayang orang seperti ini digambarkan seperti Raden Baladewa. Dari gambar wayang kulitnya saja sudah terlihat cat wajahnya berwarna merah.
Kalau benar kepribadian Pak De Ronggolawe sedemikian patriotis, sebetulnya sayang sekali ya ia meninggal dunia dengan sia-sia. Wak Nambinya ya tetap saja jadi Maha Patih, ……. malah dua orang jagoan untuk bangsa harus meninggal. oom Kebo Anabrang, ….. seorang yang telah berjasa menundukkan Pamalayu, dimana sekarang Ki Ismoyo dan Ki Pandan berada, terpaksa harus mati dibokong Pak De Sora.
Jadi disini ada nasehat yang sangat berharga dari ceritera sejarah tersebut, agar kita bisa selalu mengendalikan diri untuk menahan emosi. Untuk menjadi marah harus melalui pertimbangan yang masak, seperti yang dilakukan oleh Wak Nambi.
Ada kala ketika saya sudah mencapai puncak emosi, kemudian saya duduk, membaca istighfar, dan kukatakan kepada teman yang membuatku marah sambil tersenyum : “Aduuh, ….. maaf saya hampir marah. Ya baiklah kalau pandanganmu tentang saya memang begitu, saya terima saja deh, tapi maaf diskusi kita kita akhiri disini dulu aja yah!”.
Aneh bin ajaib, teman kita yang tadinya marah2 mencaci maki kita kemudian malah minta maaf sambil memeluk kita.
Klilan.
kemudian Eyang TRUNO bilang :
“ya sudah biar hari ini bagianku mbayari
semuanya, laen kali cantrik bawa konco2
Padepokan biar tambah RAME….ingat trik
laen kali diajak kuabeh”
ku cari-cari dulu, klik sana klik sini, komentnya klu sdh ketemu
matur nuwun Ki, sampun kepanggih, hebaaat
Ikut…narimo ing pandhum
ki DONOLOYO lama gak sambang Padepokan GS
bledekane ki…ditunggu ki PANDAN…??
mmgk-02 :
Pramana Anuraga mengerinyitkan kening,
mencurah pandang kearah Pendeta tak di
kenal itu lalu bersero tenang.
“apabila jalan membuntu pada kekerasan,
pastilah kekerasan itu aku lubangi per
lahan-LAHAN….sampai ke lubang paling
dalam, sirnahlah kekerasan nikmatilah
kelembuTAN”
halaman 81 mmgk-02.1…asik jenengku di
tambahi,
fatsal 23 kitab oendang-oendang pertjantrikan.
Barangsiapa dengan sehengadja membotjorken daripada isinja rontal, maka akan dikenai hoekoeman oentoek mentjeritaken semoewa isinja rontal atawa hoekoemanja bisa diganti dengen hoekoeman koeroengan bersama mentrik yang disoeka selama rontal 03 beloem ditjantholken.
asal boekan yoe KARTI, cantrik pilih
diKumKum.
sugeng DALU EYANG GEMBLEH, kadang GS
selamat berMALEM sabtuan….
Ternjata rontal soedah dititipken pada Ki Menggoeng jang soeka menjanjiken lagoe ndangdoet jang berdjoedoel DARAH MOEDA.
Matoer noewoen.
Suwun Ki Menggung Kartojuda? Wis tak Undhuh …
Tolong Ki Gundhul jangan sampai tahu ..
selamat MALEM ki Menggung WIDURA,
taksih mmgk-01…hiks, kedhisikan lha kulo mpun rampung jilid LIMO.
disiplin tuk negeri sendiri bagus, tapi jarah ekonomi negara lain tetap bae jalan terus, so percuma bae, conto bukti sampe kini tak satupun pabrik mobil/motor jepang mau bikin mesinnya di indo, padahal perjanjian 20 tahun sudah lewat, ada2 aja alasannya
S.Djatilaksana memang betul adalah nama lain dari SD Liong
matur nuwun nembe ngunduh….
telima kasih
Sugeng enjang Ki Ismoyo.
Nyadong rapelan, lan langsung ngunduh.
Matur nuwun
tollong bantu saya,karna saya penggemar baru ,tapi cara buka gandok gimana ya ….makasih.
lah iki ora mung mbukak…malah wis tekan pakiwan…
genk tepank ki Herman (selalu perbaikan..Her-Man)
Suatu ceritera Epos Fiksi yg baik. Meski mungkin “tidak sama persis” dengan Kitab Sejarah: Misal Negara Kertagama. Ketika Mahasiswa sy sudah membaca dari Perpustakaan sampai Ke Serial Sumpah Palapa namun belum tamat (katanya Pengarangnya sakit).
Sungguh ini adalah sebuah ceritera yang berpusat pada seorang Dipa yang kelak menjadi NEGARAWAN BESAR dari Negara TERBESAR Majapahit yang pernah di miliki oleh Bumi Nusantara. Seorang NEGARAWAN yang belum tergantikan oleh Pemimpin-2 kita hingga Era Modern ini. Tidak seperti Era sekarang yg “paceklik” Negarawan dan hanya dipernuhi oleh sebagian besar Politikus-2 Korup.