TT-09

Laman: 1 2

Telah Terbit on 26/04/2010 at 19:55  Comments (81)  

81 KomentarTinggalkan komentar

  1. tadi sudah ngisi daftar hadir. tapi postinganku mau kok ilang. kena cekalkah ??

    ya sudah, diulang lagi. saya hadir ki.

    • Sampun Hadir nanging dereng KECEPENG …..
      Hiks …

  2. Eh… gandoke wis dibuka.

    Sugeng ndalu. nderek ngantri

  3. Kula hadir Ki Panembahan, sugeng dalu.
    menawi kepareng badhe nyuwun pirsa, sak upami kula wiwiti ngogrok-ogrok rontal sampun pantes menapa dereng nggih ?

  4. Sambang Gandok,
    Yen to mami sambang ing gandhok iki, yo amergo kangen gegojeg-ane poro kadang, lan kang utomo, kang tansyah ndak antu, babare wederan.
    Sugeng bdalu ki Is, Sugeng Ndalu Ki Rangga, Ki Tumenggung Sukasrana,Soho konco cantrik kakang si_ToIE…

    • sugeng dalu ki donoloyo, mangga, mangga, kula nggih bibar ngundhuh tt-09.

  5. Sugeng dalu Ki Ismoyo.

  6. Ki Widura said:
    “Sampun Hadir nanging dereng KECEPENG …..
    Hiks …

    Punopo sampun dilepas to Ki?

    • Lepas piyambak gara-2 dalane lunyu …
      Hiks.

  7. Sugeng dalu, Ki Sanak
    Nuwun sewu bade pamit bobo rumiyin.
    Ngantos kepanggih mbenjing enjing sakderengipun subuh.

    • mangga ki, kula kancani. badan kula inggih nembe greges-greges.

  8. Nderek ngisi daftar hadir.
    Sugeng dalu sedoyo…..

  9. Sugeng enjang Ki Ismoyo dalah poro kadang sedoyo.
    Koq yp isih sepi to yo.

  10. Ashalatu qoirumminan naum. Monggo sami wungu.

  11. namung ngawat-ngawati kemawon

  12. Hadir…
    Kok sami cepet sanget nggih…??

    • hadir juga

      • monggo…

        • hujan2 mau kemana ki…??

          • mboten udan Ki.. panas sanget..

          • hikss, loepa beda
            gandok ya ki…!!

            ki AM,ditemapt saya
            hujan dari pagi..!!

  13. selamat pagi semua dan nunut ngiyup ki seno ….

  14. Absen Ki…..

  15. absen

  16. absent trus ngundhuh kitab

  17. lha baru buka gendhak thoooo…
    lontare kapan……??

  18. absen hadir disit…..

  19. Selamat pagi Ki Sanak, mohon ijin Ki Ismoyo, mau numpang sharing sedikit tentang karunia yang kita terima dari Allah tentang kecerdasan, yaitu:
    1. kecerdasan intelektual
    2. kecerdasan emosi dan
    3. kecerdasan spiritual.

    KECERDASAN KUNCI MERAIH SUKSES.

    I. PENGANTAR.
    Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari Allah SWT kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dengan kecerdasannya, manusia dapat terus menerus mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yang semakin kompleks, melalui proses berfikir dan belajar secara terus menerus.
    Dalam pandangan psikologi, sesungguhnya hewan pun diberikan kecerdasan namun dalam kapasitas yang sangat terbatas. Oleh karena itu untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya lebih banyak dilakukan secara instingtif (naluriah). Berdasarkan temuan dalam bidang antropologi, kita mengetahui bahwa jutaan tahun yang lalu di muka bumi ini pernah hidup makhluk yang dinamakan Dinosaurus yaitu sejenis hewan yang secara fisik jauh lebih besar dan kuat dibandingkan dengan manusia. Namun saat ini mereka telah punah dan kita hanya dapat mengenali mereka dari fosil-fosilnya yang disimpan di musium-musium tertentu. Boleh jadi, kepunahan mereka tersebut salah satunya disebabkan oleh faktor keterbatasan kecerdasan yang dimilikinya.
    Dalam hal ini, sudah sepantasnya manusia bersyukur, meski secara fisik tidak begitu besar dan kuat, namun berkat kecerdasan yang dimilikinya hingga saat ini manusia ternyata masih dapat mempertahankan kelangsungan dan peradaban hidupnya.
    Lantas, apa sesungguhnya kecerdasan itu ? Sebenarnya hingga saat ini para ahli masih kesulitan untuk mencari rumusan yang komprehensif tentang kecerdasan. Dalam hal ini, C.P. Chaplin (1975) memberikan pengertian kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Sementara itu, Anita E. Woolfolk (1975) mengemukan bahwa menurut teori lama, kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaitu : (1) kemampuan untuk belajar; (2) keseluruhan pengetahuan yang diperoleh; dan (3) kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
    Berdasarkan penelitian para ahli psikologi sampai saat ini telah ditemukan dan dipublikasikan tiga jenis kecerdasan pada setiap individu, yaitu: kecerdasan intelektual (Intelegent Quotient), kecerdasan emosi (Emotional Intelligence) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Intelligence). Tetapi karena ingin mengikuti istilah IQ yang sudah terkenal lebih dahulu, telah terjadi kesalahan kaprah yang menggunakan istilah Emotinal Quotient (EQ) untuk menggantikan istilah kecerdasan emosi dan Spiritual Quotient (SQ) untuk istilah kecerdasan spiritual. Dan salah kaprah ini sudah diterima khalayak ramai maka kita sepakat saja akan menggunakan istilah-istilah tersebut.
    II. KECERDASAN INTELEKTUAL (Intelegent Quotient).
    Apakah INTELIGENSI Itu? Inteligensi atau yang sering disebut kecerdasan intelektual adalah kemampuan potensial seseorang untuk mempelajari sesuatu dengan menggunakan alat-alat berpikir. Dua Faktor Inteligensi adalah:
    a) General Ability (G Factor), kemampuan yang terdapat pada semua individu (bersifat umum) tetapi dengan tingkatan yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lain.
    b) Special Ability (S Factor), yaitu kemampuan masing-masing individu yang unik dan berkaitan dengan bidang tertentu (bakat).
    Memang, semula kajian tentang kecerdasan hanya sebatas kemampuan individu yang bertautan dengan aspek kognitif atau biasa disebut Kecerdasan Intelektual yang bersifat tunggal, sebagaimana yang dikembangkan oleh Charles Spearman (1904) dengan teori “Two Factor”-nya, atau Thurstone (1938) dengan teori “Primary Mental Abilities”-nya. Dari kajian ini, menghasilkan pengelompokan tingkat kecerdasan manusia yang dinyatakan dalam bentuk Inteligent Quotient (IQ), yang dihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia (chronological age), Tingkat kecerdasan tersebut merentang mulai dari kemampuan dengan kategori Ideot sampai dengan Genius.
    Istilah IQ mula-mula diperkenalkan oleh Alfred Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad ke-20. Kemudian, Lewis Terman dari Universitas Stanford berusaha membakukan tes IQ yang dikembangkan oleh Binet dengan mempertimbangkan norma-norma populasi sehingga selanjutnya dikenal sebagai tes Stanford-Binet.
    Untuk mengetahui IQ (Intelligence Quotient) seseorang, perlu dilakukan tes inteligensi. Tes inteligensi menghasilkan IQ yang menggambarkan tingkat inteligensi individu. Cara penentuan IQ adalah berdasar CA (chronological age, usia kronologis) dan MA (mental age, umur mental). MA adalah skor mentah yang diperoleh berdasarkan tes inteligensi, dengan rumus sebagai berikut:
    MA
    IQ = —- X 100
    CA
    IQ sebagian besar orang tergolong average (rata-rata). Mereka dapat memperoleh penjelasan yang rasional. Dalam keadaan sakit, kecerdasan orang tidak dapat berfungsi secara penuh. Banyak factor kondisi yang mempengaruhi intelegensi seseorang, antara lain: amnesia (lupa terhadap pengetahuan masa lalu). Orang yang kecelakaan dimungkinkan untuk menurun inteligensinya. Stroke juga mempengaruhi inteligensi.
    Selama bertahun-tahun IQ telah diyakini menjadi ukuran standar kecerdasan, namun sejalan dengan tantangan dan suasana kehidupan modern yang serba kompleks, ukuran standar IQ ini memicu perdebatan sengit dan sekaligus menggairahkan di kalangan akademisi, pendidik, praktisi bisnis dan bahkan publik awam, terutama apabila dihubungkan dengan tingkat kesuksesan atau prestasi hidup seseorang.
    Ternyata berdasarkan penelitian orang yang tingkat intelegensinya tinggi tidak menjamin bahwa orang tersebut akan sukses dalam karier bahkan dalam kehidupannya. Banyak orang yang memiliki IQ tinggi ternyata mudah stress, pemarah dan gagal dalam kehidupannya. Sementara banyak orang-orang sukses yang ternyata hanya memiliki IQ yang rata-rata saja.
    Nama-nama Soichiro Honda, Bill Gate, Ir. Ciputra, Sudono Salim (Liem Soe Liong) pasti tidak asing ditelinga kita. Mereka adalah orang-orang yang sukses dalam hidupnya. Tetapi pernahkah kita tahu bahwa mereka adalah orang yang biasa-biasa saja dalam prestasi akademiknya.
    . Soichiro Honda (almarhum) adalah pendiri sekaligus pemilik dari imperium bisnis “Honda” perusahaan multinasional yang demikian terkenal. Dia adalah orang yang tidak pernah lulus S1 dalam kuliahnya. Bahkan sejak sekolah dasar hingga sekolah lanjutan tingkat atas prestasinya biasa-biasa saja. Kemudian Bill Gate pemilik patent Microsoft yang produknya selalu dipakai oleh pengguna computer. Bill Gate bukan seorang sarjana, tetapi menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
    Dari dunia bisnis di negeri ini siapa yang tidak mengenal Ir. Ciputra? Beliau adalah tokoh entrepreneur Indonesia. Waktu kecil sekolahnya biasa-biasa saja kalau tidak dibilang prestasinya pas-pasan. Bahkan usia 11 tahun beliau masih duduk di kelas satu SD. Tetapi dengan perusahaannya yang bergerak dalam bidang real estat, telah meramah kawasan Asia Tenggara, bahkan sampai benua Amerika dan Afrika. Memasuki usia pension beliau meninggalkan perusahaannya dan beralih mengelola pendidikan dengan mendirikan Sekolah-sekolah wirausaha yang tersebar di kota-kota besar. Obsesi beliau adalah menciptakan tenaga-tenaga wirausaha (entrepreneur) minimal 2% dari populasi penduduk Indonesia. Sementara Sudono Salim yang lebih terkenal dengan nama Liem Soe Liong adalah konglomerat yang menurut cerita tidak pernah sekolah.
    Nach dari bukti-bukti tersebut maka bisa disimpulkan bahwa memiliki IQ diatas rata-rata serta prestasi akademik yang membanggakan belum menjamin untuk menjadi orang yang sukses dan berprestasi dalam kehidupan sosialnya. IQ baru merupakan perangkat keras (hard competence) dari individu yang merupakan ilmu dan pengetahuan seseorang. Sementara ada soft competence (perangkat lunak dari kemampuan) seseorang yang terus-menerus harus dikembangkan yaitu kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ).

    (Bersambung).

  20. hadir Ki…

    • hujan…..telat hadir ki,

      • Telat…hujan hadir Ki,

  21. Hadiir…. TT-10 dereng nggih?

    • Dereng…..

      • nambah lagi ki….ha-yaa !!
        sepiring penuh kok kurang.

    • mpun Ni….mpun dibuka gandok-e

  22. hikss, kalah dhisik sama ki Karto…!!

    • Yang cepat dapat yang lambat ketinggalan….hikss

  23. nglepus…. dhisit…ahh.nyambi nunggu tibone kitab..

    • kitab-e wis gogrok awit mau je, sakdurunge 12 pas (istilih Ki Seno TIT)…..hiks.

      • Leres Ki Is…matur nuwun !

  24. selamat siang sedulur….absen hadir ki…

  25. Hikss…
    kelalen…, durung sambang Padepokan GS
    Ngapunten Ki Is
    Sampun nyanthel rontal TT-09, nanging dereng ngunduh rumiyin.
    Matur suwun sakderengipun.

    • nderek ki arema..
      ngapunten ki is..nembe mampir..
      dereng nyadong, la wong durung unduh blas..
      hiks..

  26. Sugeng siang Ki Ismoyo. sugeng siang poro kadang cantrik mentrik . . sasampunipun clilang clileng wonten Gandok akhirnya Kitab sampun kepanggih cantolanipun. Maturnuwun Ki.

  27. Hikss 2x…
    kelalen…, durung matur nuwun,

    matur nuwun ki ISMOYO
    matur nuwun ki TMulyono

  28. sampun ngundhuh rontal tt-10
    matur nuwun

    • Selamat sore para kadang, saya hadir dan sudah ngunduh. Terimakasih Ki Is dan para sesepuh serta para bebahu padepokan, semoga barokahNya selalu menyertai kita semua. Salaam.

    • lho…he..he.. salah wong rontal 9 kok di kira 10

  29. matur nuwun ki, kula nembé kémawon ngundhuh tt-09.

  30. Matur sembah nuwun katur Ki Ismoyo + Ki TMulyono,
    TT-09 sampun kulo undhuh. Sugeng dalu….

  31. hiks-hiks….hujan2 gini paling enak baca-baca
    cerita jaman isih cilik.

    IKAN TODAK :
    Dahulu Kala, Kerajaan “Antah-Berantah” pernah direpotkan oleh ikan todak.
    Ikan bermoncong panjang dan tajam itu suka menyerang penduduk tepian pantai.
    Tak terhitung berapa banyak penduduk yang luka-
    luka dan mati akibat serangan ikan ganas itu.

    Raja kemudian memerintahkan penglima perangnya untuk menaklukkan ikan-ikan jahat itu.
    Maka dipersiapkanlah sepasukan prajurit untuk membunuh ikan itu. Akan tetapi,….hampir semua prajurit itu mati di moncong Todak.
    Raja bingung bagaimana menundukkan ikan itu…?

    Di tengah kebingungannya, Raja didatangi seorang anak kecil.
    “Mohon ampun, Paduka yang Mulia, bolehkah hamba mengatakan sesuatu tentang ikan-ikan itu…?”
    “Katakanlah…!”
    “Ikan-ikan itu hanya bisa ditaklukkan dengan pagar pohon pisang.”
    “Apa maksudmu…?”

    Yang dimaksud anak kecil itu adalah pagar yang terbuat dari batang pohon pisang. Pohon-pohon itu ditebang, dijajarkan, kemudian direkatkan dengan cara ditusuk dengan bambu antara yang satu dan lainnya hingga menyerupai pagar.
    Pagar itu kemudian ditaruh di pinggir pantai, tempat ikan-ikan itu biasa menyerang penduduk.

    Raja kemudian memerintahkan Panglima untuk membuat apa yang dilkatakan anak kecil itu. Diam-diam Panglima mengakui kepintaran si anak.
    Diam-diam pula dia membenci anak kecil itu……
    Gagasan si anak membuat Panglima merasa bodoh di hadapan Raja.

    “Seharusnya akulah yang mempunyai gagasan itu. Bukankah aku panglima perang tertinggi…? Masak aku kalah oleh anaka kecil,” katanya dalam hati.

    Keesokan harinya, selesailah pagar pohon pisang dibuat. Pagar itu lalu ditaruh di tepi pantai sebagaimana yang dikatakan si anak kecil.

    Ternyata benar,ikan todak yang menyerang pagar pohon pisang itu,tak bisa menarik kembali moncongnya.
    Mereka mengelepar-gelepar sekuat tenaga, tetapi
    sia-sia. Moncong mereka yang panjang dan tajam
    itu menancap kuat dan dalam pada batang pohon pisang yang lunak itu…..!!!

    dikutip dari dongeng2 anak.

  32. Matur nuwun Ki Panembahan,
    Matur nuwun Ki TMulyono

    rontal kaping 9 sampun kula unduh.

  33. Matur nuwun kagem obat ngantuknya ….

    • Kok wis podo anteng ….

  34. Sugeng enjang Ki Widura,
    nuwun sewu nyantol wonten pundi to Ki,
    Kulo mboten ngantuk koq mboten kepanggih, kamongko sampun bolak-balik gandok

    • Ki Honggo,

      dipun klik gambar cover-ipun wonten halaman-1,
      monggo………..

      • sugeng enjang kadang GS sedoyo….

  35. Matur nuwun ki Ismoyo,

  36. Isuk-esuk ndherek absen..

  37. ngisi daftar hadir dhisik..
    sugeng enjing ki ismoyo
    kulo ijin ngunduh…
    matur suwun…

  38. Taksih sepi..
    Ki Atrak, Ki Tumenggung, Ki PLS, Ni Mentriks kok dereng ketingal?

    • taksih sepi amargi nembe dateng tegal / sawah.

      manggar kembange kelopo
      bubar dahar ngunjuke menopo

      • ngunjuke kitab…??

        • kulo hadir ki….
          *nyuwun sewu..sakjane TT dereng kulo waos…xixixi*

          • ning sebelah ki PA “GOJEG”
            kaliyan priyiyine, njur

            lali sambang ki AM, hiks2

          • dele ireng digawe rempeyek

            mentrik-e ora pareng dienyek

          • melati disiram ki
            Karto dipagi hari,

            Hem-heem tuuambah SEGER

          • Sami Ki…TT dereng kulo waos…tapi sampun kulo unjuk….

      • dari pagi resik2 “Blumbang”
        kalalen durung Absen, hiks2

        antri hadir mburine ki AM,
        ni Cika….kisanak sedoyo.

        sugeng enjang Panembahan,

        • Langsung gemrudug… Kados wonten antrean BLT..

        • panen ulam nopo Ki?
          Nila, gurame menopo iwak Mas

          • resik-resik suket ning
            “blumbang” Ni….Sebtu
            depan baru mau diPANEN.

            hiks, panen rontal mblayu…!!

  39. Ndherek sowan ing siang menika ki Is
    ndherek ngundhuh sinaosa taksih dipun simpen wonten bangsal pustaka

  40. Sugeng siang Ki Ismoyo,
    Matur nuwun.
    Nembe sakpuniko ngunduh.

  41. Nuwun sewu nderek sharing malih:

    KECERDASAN EMOSI:
    Kecerdasan Emosi (Emotional Intelegence).
    Coba perhatikan isi dari berita di semua stasiun Telivisi kita akhir-akhir ini. Kejadian-kejadian yang membuat bulu kuduk berdiri menjadi topic berita setiap harinya. Dalam kehidupan pelajar dan mahasiswa terjadi hal-hal yang membuat miris hati para orang tua antara lain adalah: demonstrasi yang anarkis, tawuran antar pelajar, dan tawuran antar mahasiswa yang bisa menimbulkan korban jiwa.
    Berita lain adalah tawuran antar warga, terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dimana seorang istri tega membantai suaminya (atau sebaliknya), bahkan seorang ayah yang menyiksa dan bahkan membunuh anak tirinya. Dalam tahun 2008 juga ditandai dengan kejadian yang menggegerkan masyarakat kita dengan tertangkapnya Ryan yang memiliki kelainan seksual yang tega membantai teman kencannya sendiri lebih dari 9 orang. Gejala apakah ini ??!
    Kejadian-kejadian tersebut pada dasarnya adalah mencerminkan meningkatnya ketidak seimbangan emosi dari sebagian besar masyarakat kita. Kejadian tersebut diawali dari adanya emosi individu yang tidak terkendali, dan juga terjadinya peningkatan kadar stress yang dialami oleh masyarakat kita. Orang yang tidak bisa mengendalikan stress dan emosinya dikatakan sebagai orang yang tingkat kecerdasan emosinya rendah. Demikian sebaliknya seseorang yang bisa menahan emosi dikatakan memiliki tingkat kecerdasan emosi yang tinggi.
    Adalah Daniel Goleman (1999), salah seorang yang mempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnya yang dianggap sebagai hal penting yang dapat mempengaruhi terhadap prestasi seseorang, yakni Kecerdasan Emosional, yang kemudian kita mengenalnya dengan sebutan Emotional Quotient (EQ). Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
    Ada satu hal yang perlu digarisbawahi dari para “penggagas beserta pengikut kelompok kecerdasan emosional”, bahwasanya potensi individu dalam aspek-aspek “non-intelektual” yang berkaitan dengan sikap, motivasi, sosiabilitas, serta aspek– aspek emosional lainnya, merupakan faktor-faktor yang amat penting bagi pencapaian kesuksesan seseorang.
    Berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cenderung masing-masing individu bersifat permanen, kecakapan emosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup. Dengan demikian kecerdasan emosi bisa meningkat sepanjang orang yang bersangkutan mau belajar dan melatihnya.
    EQ dan IQ tidak akan saling bertentangan karena masing-masing memiliki wilayah yang berbeda. Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa IQ umumnya berhubungan dengan kemampuan berpikir kritis dan analitis, serta diasosiasikan dengan otak kiri. IQ akan menghasilkan hard competence yang berupa kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah teknis.
    Sementara, EQ lebih banyak berhubungan dengan masalah perasaan dan emosi (otak kanan). Kalau ingin mendapatkan tingkah laku yang cerdas maka kemampuan emosi juga harus diasah. Karena untuk dapat berhubungan dengan orang lain secara baik kita memerlukan kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi diri dan orang lain secara baik. Di sinilah fungsi dari kecerdasan emosi.
    EQ bukan merupakan bakat, tapi aspek emosi di dalam diri kita yang bisa dikembangkan dan dilatih. Jadi setiap orang sudah dianugerahi oleh Tuhan kecerdasan emosi. Tinggal sejauh mana pengembangannya, itu tergantung kemauan kita sendiri. Satu yang pasti, EQ kita akan terbentuk dengan baik apabila dilatih dan dikembangkan secara intensif dengan cara, metode dan waktu yang tepat.
    Menurut Daniel Goleman, ada lima wilayah utama dalam kecerdasan emosi (EQ), yakni : mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Secara ringkas penjelasan atas kelima aspek tersebut adalah sebagai berikut:
    a) Mengenali emosi diri; kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu kewaktu menjadi penting untuk pengembangan potensi diri. Orang yang mengenal dirinya sendiri adalah orang yang bisa mengendalikan perasaannya. Sementara orang yang tidak mengenal dirinya sendiri maka ia akan dikuasi perasaannya. Untuk bisa mengenali diri sendiri perlu adanya suatu refleksi diri, instropeksi dan perenungan secara teratur. Menurut Mayer, masing-masing orang dalam mengatasi emosinya ada tiga kemungkinan yaitu: sadar diri, pasrah dan tenggelam dalam permasalahan. Dari ketiga reaksi tersebut tentunya sadar diri merupakan pilihan yang paling bijak. Karena sadar diri merupakan hasil dari pemikiran yang jernih.
    b) Mengelola emosi diri; setelah seseorang mengenal dirinya sendiri dan bisa berpikr secara jernih dalam setiap menghadapi persoalan, maka langkah selanjutnya adalah keluar dari permasalahan tersebut. Orang harus bisa keluar dari sifat-sifat kecewa, murung, gelisah tersinggung dan cemas. Orang yang tidak bisa mengelola emosinya dengan baik maka orang tersebut akan menjadi budak nafsunya. Sebaliknya orang yang bisa mengelola emosinya dengan baik akan cepat bangkit dari keterpurukan. Ada pelajaran menarik dari masa kampanye pemeilihan presiden USA. Kita bisa mengamati bagaimana tingkat kecerdasan emosi dari presiden terpilih Barack Obama. Bagaimana dia disudutkan, mulai dari isu ras dan masalah kurang pengalaman dalam bidang pemerintahan dan kepemimpinan. Tetapi dengan santunnya Obama bisa menjawab cemoohan tersebut sehingga bisa membalikkan keadaan dan lawannya bahkan mejadi simpati. Ada satu nasehat orang bijak: “berpikirlah 6 detik sebelum kamu marah, niscaya marahmu akan lebih bijak, karena dalam waktu 6 detik kesadaran dapat mengendalikan emosi”. Aristoteles berkata: “ siapapun bisa marah-marah. Tetapi marah pada orang yang tepat, denga kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar dan dengan cara yang baik bukanlah hal yang mudah”.
    c) Memotivasi diri; memotivasi diri merupakan kunci kesuksesan seseorang dalam meraih prestasi. Seorang pelajar atau mahasiswa yang mau belajar dengan tekun niscaya akan berhasil memperoleh nilai yang lebih baik dibandingkan dengan teman-temannya. Begitu pula seorang karyawan yang senantiasa bekerja lebih giat dan selalu ingin maju maka kariernya niscaya akan lebih baik dibandingkan dengan rekan sekerjanya. Inti dari cara untuk memotivasi diri adalah: merumuskan visi dan tujuan hidupnya; membuat rencana-rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang,membuat target-target yang realistis, serta senantiasa memperlakukan dirinya dengan keras. Mario Teguh seorang motivator terkenal mengatakan bahwa: orang yang memperlakukan dirinya dengan keras, niscaya hidup lebih mudah, sementara orang yang lemah terhadap dirinya akan menghadapi hidup yang berat (keras).
    d) Mengenali emosi orang lain; inti dari pada penguasaan mengenal emosi orang lain adalah: “empati”. Empati adalah sikap mengerti dan memahami perasaan orang lain. Orang yang memiliki empati yang tinggi terhadap lingkungannya niscaya akan disenangi dalam pergaulan. Ingat kita selalu bekerja dan bergaul dengan orang lain. Orang yang memiliki empati yang tinggi akan lebih mudah menyampaikan idenya dan bisa bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim. Rasa empati sudah diberikan oleh Sang Pencipta kepada bayi yang baru lahir. Coba perhatikan iklan produk susu bebelac, dimana ada dua anak kecil yang sedang makan es krim.
    e) Membina hubungan dengan orang lain; kunci dari hubungan sosial adalah komunikasi. Orang yang mampu berkomunikasi dengan baik niscaya akan berhasil dalam setiap aktivitas dan profesinya. Orang yang pandai berkomunikasi niscaya tidak akan membuat sakit hati orang lain. Komunikasi bukan berarti hanya verbal, tetapi dengan isyarat ataupun bahasa tubuh, bahkan menulis dan mendengar.

    (ono candake)

    • nek senengane ngogrok2 kitab..ora sabaran..pengine njaluk bonus terus,..kuwi opo termasuk cerdas scr emosi?

      • termasuk emosi (karena cerita terputus padahal sedang rame) yang disalurkan dengan cerdas (dengan cara ngogrok2)…

    • “Komunikasi bukan berarti hanya verbal, tetapi dengan isyarat ataupun bahasa tubuh,”

      bahasa TARSAN….sedikit bicara buuuanyak2
      mengoda, hiks-hiks (comot dari rontal ki PLS)

  42. Selamat siang para kadang….

    Ngisi daftar hadir dulu.

  43. sugeng siang para kadang cantrik mentrik..
    sugeng makan siang..
    uenak tenan..
    hehehe…

    • cantrik2 ora dikirimi Ni…??
      hiks,..ngelih nunggu kiriman.


Tinggalkan komentar